Berita

AHY-Moeldoko Berebut Legalitas Partai Demokrat di Kemenkum HAM

Selasa, 09 Maret 2021 - 09:49
AHY-Moeldoko Berebut Legalitas Partai Demokrat di Kemenkum HAM Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko. (FOTO: Merdeka.com)

TIMES MINAHASA, JAKARTA – Problem Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko memasuki babak baru. Usai agenda Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara, kini kedua kubu akan saling merebut legalitas Partai Demokrat di Kemenkum HAM.

Senin (8/3/2021) kemarin, kubu AHY sudah menyerahkan semua bukti dan berkas kepada Kementerian yang dipimpin oleh Yasonna Hamonangan Laoly tersebut. AHY juga membawa sejumlah dokumen berisi bukti KLB tersebut adalah ilegal. 

Sementara itu, kubu Moeldoko sebenarnya juga akan mendatangi kantor Kemenkum HAM kemarin untuk mendaftarkan kepengurusan hasil KLB Sumatra Utara itu. Namun hal itu batal. Karena pengumpulan berkas yang belum rampung.

Salah satu penggagas KLB Demokrat Tandingan, Hencky Luntungan, mengampaikan, pihaknya akan menyerahkan pada Selasa (9/3/2021) ini. Namun terkait jam berapa mereka akan datang pihaknya belum bisa memastikan. 

"Kemungkinan besok (Selasa). Karena hari (Senin) ini masih dalam proses perampungan," katanya kepada awak media.

Selain itu, Hencky memastikan ketum Partai Demokrat terpilihnya, yakni Moeldoko tidak ikut. Hanya akan dihadiri Jhoni Allen Marbun selaku sekjen versi KLB Deli Serdang, dan sejumlah pengurus lainnya. "Bapak Moeldoko tidak hadir, dia mengurus rakyat bangsa Indonesia kok hadir, kan yang melaksanakan kami," jelasnya. 

AHY Buka Pintu Maaf

AHY mengatakan, dirinya akan selalu membuka pintu maaf untuk Moeldoko. Jika Kepala Staf Kepresidenan (KSP) tersebut sudah menyadari kesalahannya tersebut atas Partai Demokrat.

"Sebagai manusia biasa, tentu kita semua ada kurang dan salahnya. Untuk itu apabila beliau (Moeldoko) menyadari kekeliruannya, saya pribadi tentu memaafkannya," kata AHY di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta kemarin.

Selain itu, AHY mengungkapkan masih menghormati Moeldoko sebagai sosok yang prajurit TNI. "Beliau mantan panglima TNI, saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer," jelasnya.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau ke anggota dan kader Partai Demokrat lain untuk tidak mengikuti jejak seperti yang dilakukan oleh Moeldoko tersebut.

"Hiduplah dengan landasan ilmu dan nilai-nilai etika serta moralitas. Karena dengan landasan-landasan itulah Insyaallah negara kita akan semakin besar dan maju. Partai Demokrat ingin menjadi bagian dari itu," ujar AHY soal KLB dan Moeldoko. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Minahasa just now

Welcome to TIMES Minahasa

TIMES Minahasa is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.