Berita

Lagi, Tiga Pengunjuk Rasa Myanmar Ditembak Mati

Selasa, 09 Maret 2021 - 06:46
Lagi, Tiga Pengunjuk Rasa Myanmar Ditembak Mati Rakyat Myanmar, penduduk dari Pyimana di Naypyitaw bergabung dalam pemogokan umum melawan rezim militer pada hari Senin. (FOTO: The Irrawaddy)

TIMES MINAHASA, JAKARTA – Rezim militer Myanmar semakin keras bertindak dalam menghadapi unjuk rasa damai rakyatnya. Senin (8/3/2021) militer dengan gampangnya melepas tembakan peluru tajam sehingga membuat 3 orang meninggal dunia, satu diantaranya lansia berumur 62 tahun.

Dilaporkan The Irrawaddy, pemogokan umum yang dilakukan pengunjuk rasa anti-rezim pada hari Senin, menghadapi tindakan keras oleh pasukan keamanan di banyak kota, menyebabkan setidaknya tiga pengunjuk rasa tewas, banyak yang terluka dan beberapa ratus ditahan.

Rezim militer telah menghadapi gelombang pemogokan besar-besaran pada 22 Februari dan 28 Februari lalu sejak melakukan kudeta pada 1 Februari. Jutaan pengunjuk rasa turun ke jalan di seluruh negeri dan pasukan keamanan berjuang untuk mengatasi jumlah pengunjuk rasa.

Rakyat Myanmar B

Pemogokan umum pada hari Senin (8/3/2021), pasukan keamanan mengambil tindakan pencegahan dengan cara menyebarkan personelnya serta menembakkan senjata beratnya di  seluruh kota Yangon sepanjang malam.

Banyak warga percaya bahwa pasukan keamanan bermaksud menakut-nakuti orang agar tidak melakukan protes.

Tetapi ribuan pengunjuk rasa tetap turun ke jalan di seluruh negeri pada hari Senin meski harus menghadapi tindakan keras yang lebih berat daripada hari-hari sebelumnya.

Di Myitkyina, Negara Bagian Kachin, dua orang  pengunjukrasa ditembak mati di jalan masing-masing seorang pemuda berumur 22 tahun dan pria yang sudah lansia berumur 62 tahun.

Saksi mata mengatakan, setidaknya tujuh pengunjuk rasa terluka oleh tembakan dan sekitar 50 pengunjuk rasa lainnya ditahan.

Di Kotapraja Shwegu, Negara Bagian Kachin, menurut Myitkyina News Journal yang berbasis di negara bagian tersebut, pasukan keamanan juga menangkap lebih dari 80 pengunjuk rasa, termasuk seorang jurnalis. Dilaporkan, empat tahanan masih ditahan dan telah didakwa.

Pasukan keamanan, termasuk tentara, telah menghentikan kendaraan dan pejalan kaki di Yangon untuk merazia poster dan plakat anti-rezim untuk mencegah pengunjuk rasa berkumpul.

Siang hari di Mandalay, kendaraan militer mengejar sepeda motor yang dikendarai oleh enam pengunjuk rasa dan sengaja menabrak mereka. Dua orang aktivis, termasuk seorang remaja, mengalami luka berat.

Meskipun diperlakukan dengan tindakan keras, ribuan pengunjuk rasa berhasil melakukan demonstrasi dengan damai melawan rezim sebelum menghadapi tindakan keras besar-besaran.

Banyak kota di Negara Bagian Shan dan daerah Yangon, Mandalay, Ayeyarwady dan Bago telah menyaksikan banyak penangkapan dan korban jiwa selama protes.

Di Kotapraja Pyapon, Wilayah Ayeyarwady, seorang pengunjuk rasa ditembak mati dan empat lainnya terluka ketika tentara dan polisi menindak protes duduk. Salah satu dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis, kata seorang penduduk kepada The Irrawaddy.

Di Pyapon, setidaknya 50 pengunjuk rasa ditahan pada Senin pagi, 14 di antaranya kemudian dibebaskan.

Pasukan keamanan juga menggerebek kantor 88 Generasi Perdamaian dan Masyarakat Terbuka yang dipimpin oleh aktivis terkemuka Ko Min Ko Naing di Kotapraja Thingangyun, Yangon, dan publikasi berita Myanmar Now. Komputer dan bahan lainnya disita, menurut saksi. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Minahasa just now

Welcome to TIMES Minahasa

TIMES Minahasa is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.