https://minahasa.times.co.id/
Berita

Pengibaran Bendera di Tengah Laut Banyuwangi, Kenang Pertempuran Selat Bali

Minggu, 17 Agustus 2025 - 19:20
Pengibaran Bendera di Tengah Laut Banyuwangi, Kenang Pertempuran Selat Bali Prosesi upacara di tengah laut Pelabuhan Marina Boom, Banyuwangi perairan Selat Bali. (Foto : Dokumentasi Istimewa)

TIMES MINAHASA, BANYUWANGI – Pemandangan tak biasa mewarnai perayaan HUT ke-80 RI di mana puluhan warga melakukan pengibaran bendera Merah Putih di tengah lautan, tepatnya di Pelabuhan Marina Boom Kabupaten Banyuwangi, Minggu (17/8/2025) untuk mengenang pertempuran di Perairan Selat Bali.

Pertanyaannya bagaimana melakukan pengibaran bendera di tengah laut? Ternyata warga-warga Banyuwangi itu melakukannya di atas dermaga beton yang terapung.

Nampak, prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Di tengah berdiri tegak tiang bendera menancap di atas beton yang mengambang, terlihat empat petugas pengibar dengan gagah melaksanakan upacara. 

Ada maksud tertentu mengapa upacara pengibaran merah putih dilaksanakan di tengah laut Marina Boom. Dikatakan jika lautan tersebut memiliki sejarah panjang di mana tempat itu merupakan bagian dari area Pertempuran Selat Bali yang terjadi pada 5 April 1946. 

Pertempuran yang melibatkan pasukan Tentara Republik Indonesia (TRI) melawan pasukan Belanda dan berakhir dengan sebuah kemenangan penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi. 

"Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali di Gilimanuk, Bali, menjadi pengingat pertempuran laut pertama cikal bakal TNI Angkatan Laut. Yang juga berkaitan dengan pertempuran Selat Bali," kata Inspektur upacara Sersan Mayor Sunoto.

Bagi Sersan Mayor Sunoto, pengibaran bendera merah putih di dermaga beton apung merupakan pengalaman baru yang luar biasa. "Kami bisa melihat pemandangan sekeliling dari atas laut di lokasi pengibaran bendera. Bagi saya, pengalaman ini sungguh istimewa," ungkap anggota TNI Angkatan Laut itu.

Upacara tersebut diharapkan bisa menginspirasi para generasi muda untuk lebih mencintai tanah air Indonesia sekaligus meneladani nilai dan kisah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Sersan Mayor Sunoto juga menyampaikan kekagumannya terhadap dermaga beton terapung itu. Bagaimana tidak, dermaga yang berada di lagoon Marina Boom itu adalah karya asli dari putra daerah Banyuwangi. 

"Saya juga salut, karena ternyata ada karya dari putra Banyuwangi berupa beton apung yang bisa dipakai untuk kegiatan seperti ini," ucapnya.

Penggagas upacara bendera di atas dermaga ponton apung sekaligus pemilik dermaga apung, Menlu mengatakan, prosesi pengibaran bendera digelar seperti pada umumnya. "Mulai dari persiapan hingga pengibaran Sang Merah Putih. Bedanya, kali ini dilakukan di atas dermaga beton terapung," ujar Menlu.

Upacara tersebut diharapkan bisa menginspirasi masyarakat. Termasuk mengingatkan kembali akan jasa para pahlawan bangsa yang gugur di lautan untuk menjaga kedaulatan republik Indonesia kala itu.

"Seperti yang kita tahu, wilayah daratan Indonesia hanya sekitar 30 persen, sementara lautannya mencapai hampir 70 persen. Maka kemerdekaan Indonesia yang utuh bukan hanya di darat, tetapi juga di laut," tutur Menlu.

Menlu sedikit menceritakan tentang dermaga beton apung. Untuk dermaga beton apung yang digunakan untuk upacara memiliki ukuran 4 meter x 20 Meter dan secara spesifikasi memiliki kemampuan angkut sekitar 40 Ton.

"Tadi saat upacara, hanya digunakan sekitar 30 orang dengan berat rata-rata 80 kg. Jadi totalnya hanya 3,2 ton. Artinya, masih jauh dibawah kapasitas maksimal," terangnya.

Pada prinsipnya, masih kata Menlu, segala hal yang bisa dilakukan di darat juga bisa dilakukan di atas dermaga beton apung. Misalnya untuk mendirikan rumah, restoran terapung, hingga fungsi utama sebagai tempat sandar kapal.

"Di Indonesia, keberadaannya sangat strategis karena kita memiliki ribuan pulau yang sulit dijangkau. Dermaga terapung bisa menjadi salah satu solusi. Selain efisien secara biaya, juga mampu menjangkau hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia," paparnya. (*)

Pewarta : Anggara Cahya
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Minahasa just now

Welcome to TIMES Minahasa

TIMES Minahasa is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.