TIMES MINAHASA, JAKARTA – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengumumkan kemajuan signifikan dalam pemulihan pascabanjir di wilayah Sumatera. Dalam waktu satu bulan, sebanyak 87 rumah sakit yang semula lumpuh total telah kembali berfungsi dan mampu melayani pasien.

"Menurut Pak Menkes ada 87 RS yang terdampak, semuanya lumpuh. Dalam satu bulan ini, semuanya 87 itu sudah bisa melayani pasien. Ada yang belum sempurna, tapi yang pasti dari 87 itu semuanya sudah bisa pasien datang, diobati ya," jelas Teddy dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (30/12/2025).

Tidak hanya rumah sakit, pemulihan juga terjadi pada fasilitas kesehatan dasar. Dari 867 puskesmas yang terdampak, sebagian besar telah beroperasi kembali. Hanya tersisa delapan puskesmas yang hingga kini belum dapat berfungsi normal.

Teddy menegaskan percepatan pemulihan ini merupakan hasil dari kerja sama dan gotong royong berbagai pihak di lapangan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, tenaga kesehatan, relawan, serta masyarakat setempat.

Pemulihan juga merambah sektor lain. Sejumlah sekolah yang terdampak telah dibersihkan dan dapat kembali digunakan untuk kegiatan belajar. "Walaupun musim libur, anak-anak pengungsian main ke sana, sekolah, belajar sedikit," kata Teddy. Aktivitas ekonomi juga mulai bergerak dengan beberapa pasar yang kembali beroperasi.

Kesigapan ini, menurut Teddy, berawal dari instruksi Presiden Prabowo Subianto sejak awal bencana untuk melakukan pemulihan secepat dan sekoordinatif mungkin. "Bapak Presiden dari awal menginstruksikan kepada semuanya agar secepat mungkin lakukan dengan segera pemulihan, ya ini hasilnya," ujarnya.

Meski progres terlihat, Teddy mengakui bahwa pemulihan belum merata secara keseluruhan. Masih ada daerah dan warga yang membutuhkan perhatian lebih. Kehadiran relawan di lapangan dinilai krusial untuk membantu mengidentifikasi titik-titik yang belum terjangkau bantuan dan melaporkannya kepada TNI, Polri, dan BNPB untuk penyaluran logistik, termasuk via jalur udara.

Teddy menekankan bahwa kunci utama keberhasilan ini adalah semangat kebersamaan seluruh elemen bangsa. "Jadi rakyat Indonesia ini adatnya saling bantu, bangsa Indonesia ini dari dulu gotong royong," pungkas Seskab.